Sering sakit punggung ketika memasak? Coba 5 tips and trick cara mengatur tata letak dapur sesuai kenyamananmmu

Beberapa tips dan trick mengatur dapur yang ergonomis

EDUKASI

febitafajar

3/4/20253 min read

dapur ergonomis
dapur ergonomis

Sering sakit punggung setelah memasak? Coba tips dan trik ini untuk menata dapurmu menggunakan ilmu ergonomis!



Dapur bukan sekadar tempat memasak, tetapi juga ruang di mana kreativitas tercipta. Oleh karena itu, kenyamanan dan efisiensi dalam menata dapur menjadi hal yang penting. Dengan memahami prinsip ergonomis, kita bisa menciptakan dapur yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga nyaman digunakan dalam setiap aktivitas memasak.

Melalui panduan ini, kami menghadirkan konsep dapur ergonomis, di mana setiap elemen didesain untuk mendukung pergerakan yang efisien, mengurangi kelelahan, serta meningkatkan kenyamanan. Dengan menerapkan prinsip segitiga kerja dapur—yakni hubungan ideal antara kompor, wastafel, dan kulkas—aktivitas memasak menjadi lebih mudah, cepat, dan menyenangkan.

Kami berharap panduan ini dapat memberikan inspirasi dalam merancang dapur impian yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mencerminkan gaya hidup yang lebih nyaman dan efisien. Selamat menikmati setiap momen di dapur!

1. Menggunakan Konsep "Segitiga Kerja Dapur" dengan Proporsi yang Tepat

Dalam ergonomi dapur, pergerakan antara tiga area utama harus efisien:
🔹 Kompor (area memasak)
🔹 Wastafel (area mencuci dan menyiapkan bahan makanan)
🔹 Kulkas (area penyimpanan bahan makanan)
Jarak optimal antara masing-masing titik dalam segitiga ini sekitar 120–270 cm, sehingga pengguna dapat bergerak dengan mudah tanpa kelelahan.

2. Menyesuaikan Ketinggian dan Ukuran Countertop

  • Tinggi meja dapur idealnya 85–95 cm dari lantai agar nyaman digunakan tanpa membungkuk terlalu rendah.

  • Jika dapur digunakan oleh lebih dari satu orang dengan tinggi berbeda, pertimbangkan countertop dengan level bertingkat atau adjustable table.

  • Lebar countertop minimal 60 cm, dengan kedalaman ideal 55–65 cm agar cukup ruang untuk aktivitas memasak.

3. Penempatan Peralatan dan Perabotan yang Ergonomis

  • Posisi oven dan microwave sebaiknya di ketinggian 90–120 cm dari lantai, agar mudah dijangkau tanpa membungkuk atau menjinjit.

  • Lemari penyimpanan atas idealnya dipasang dengan ketinggian 140–180 cm dari lantai agar tidak sulit diakses.

  • Laci dan rak bawah sebaiknya memiliki sistem soft-close atau tarik keluar untuk memudahkan akses tanpa membungkuk terlalu jauh.

4. Pengaturan Ruang Gerak yang Nyaman

  • Jarak minimal antara dua meja dapur (misalnya antara kitchen island dan meja utama) adalah 120 cm agar dua orang bisa bergerak leluasa.

  • Untuk dapur sempit, pastikan minimal ada ruang 90 cm untuk jalur pergerakan.

5. Memastikan Pencahayaan dan Ventilasi yang Optimal

  • Gunakan lampu utama (ambient lighting) dengan intensitas 300-500 lux agar dapur cukup terang.

  • Tambahkan task lighting di area kerja seperti countertop dan wastafel untuk menghindari bayangan saat memasak.

  • Gunakan ventilasi silang atau cooker hood untuk mengurangi bau dan asap.



Jika membutuhkan konsultasi lanjutan dan jasa pembangunan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan para ahli agar setiap langkah kamu berjalan lancar! Silahkan menghubungi mahandaru.id sebagai salah satu penyedia jasa arsitek dan kontraktor di Jogja ini.

Subscribe untuk artikel lainnya! Jangan lupa share artikel ini!


dapur ergonomis
dapur ergonomis
dapur ergonomis
dapur ergonomis
dapur ergonomis
dapur ergonomis
dapur ergonomis
dapur ergonomis
dapur ergonomis
dapur ergonomis
masjid

Subscribe untuk berlangganan!

Dapatkan tips atau info lainnya!